
Bagi pihak kepolisian, bukan perkara mudah untuk masuk ke kawasan yang sempat dijuluki Kampung Narkoba tersebut. Perlawanan baik dari kawanan bandit maupun warga kerap saja terjadi.
Apalagi saat polisi datang, puluhan warga langsung berkumpul. Tak cuma para lelaki, puluhan ibu-ibu dan anak juga turut serta menyaksikan penggerebekan tersebut.
Bahkan, tak jarang mereka menyumpahi para petugas yang sedang bekerja. Termasuk wartawan ikut menjadi sasaran kegeraman warga.
Dalam penggerebekan yang terjadi Senin (6/1/2014) sore tadi, sejumlah wartawan yang menyertai rombongan polisi diteriaki warga. Mereka keberatan dengan maraknya pemberitaan tentang penggerebekan di kawasan itu.
Bahkan seorang wartawan sempat ditahan sejumlah kaum ibu dan diomelin.
"Jangan buat berita yang ngak-ngak ya. Ini bukan kampung pelacuran," teriak seorang perempuan setengah baya yang keberatan atas judul berita yang dilansir koran kriminal hari ini.
Beruntung teriakan tersebut berhasil diredam warga lainnya. Hanya, teriakan itu sudah membuat rombongan wartawan waspada.
"Kalau liputan, kita gak berani lama-lama. Kamera langsung saya masukkan ke dalam tas," ujar seorang fotografer.
Diketahui, penggerebekan Satnarkoba Polresta Medan sore tadi adalah yang kedua, setelah sehari sebelumnya, juga dilakukan Unit Judi Sila (VC) Polresta Medan. [ded]
KOMENTAR ANDA